Karinding Militan a.k.a Karmila for short, is a musical group creating contemporary sounds on traditional Sundanese instruments, a sort of bamboo folk rock if you will. Karmila got her auspicious start on November of 2009 as a group of young creative art and language geniuses from Universitas Pendidkan Indonesia (UPI) decided to start a music and cultural revolution that would soon rock the notorious music scene of Bandung, Indonesia.
Sounds like pure awesome and strange, strange goodness, or maybe like the best tasting exotic ice cream you never knew existed but somehow find yourself incorporating it into every aspect of your diet, including 3 am fridge raids. Check it out for yourself, just be prepared to be blown away….Far away.
Karinding Militan atau disingkat KARMILA merupakan grup kesenian yang memadukan waditra karinding, celempung , suling dan toleat, dengan alat musik karinding sebagai media ekspresinya. KARMILA atau karinding militan ini terbentuk pada 29 November 2009 dengan beranggotakan para mahasiswa UPI yang memiliki basic yang berbeda.
karinding militan yang orientasi utamanya mengapresiasi dan mengekspresikan budaya lokal, membuka diri kepada siapapun yang mempunyai kesamaan visi ,dan membuka diri untuk berkolaborasi dengan bidang seni yang lainnya (seni sastra ,seni rupa, seni musik tradisi, kontemporer maupun modern).
Single yang menjadi andalan dari Karinding Militan yaitu “Manunggaling Kawula Gusti”, dan sekaligus dijadikan video clip berupa visual art animasi.
Formasi terkini dari Karinding Militan, yaitu :
Ackay : Vokal
Kukuh : Vokal
Maull : Karinding
Elise karmila luce : karinding
Alep : Karinding
Treshna : Karinding
Hulhul : Instrument alat tiup
Yudha : Celempung
Acef : Celempung
Abang : Celempung
Bookmark this post: | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar